Lady Gaga bukan Hanya Sekedar Tontonan (Selamat Jalan MUI)

by: Ibnu Dawam Azis

Freemason ( th 1717 ) dalam membangun masyarakat baru yang diidamkan yaitu, bebas dari tyrani dan dogma ( Agama ), kemudian dipertegas melalui kelompok illuminati ( 1 Mei 1776 tanggal ini berhasil menjadi hari buruh sedunia ) merupakan persekongkolan yang bertujuan untuk mendirikan Tatanan Dunia Baru melalui Pemerintahan dibawah kendali Korporasi .

Revolusi Perancis dengan slogan : Liberty, egality dan fraternity sebenarnya adalah slogan dari Freemason dan gerakan Revolusi Perancis sendiri adalah satu persekongkolan dalam membentuk satu pemerintahan dalam mewujudkan keinginan kaum borjuis yang dirancang oleh kelompok illuminati. ( Illuminati Bavaria )

Keberhasilan di Perancis berkembang sampai ke Amerika . Tokoh Kemerdekaan Amerika Serikat Benyamin Franklin adalah Master pertama dalam sejarah Freemason di AS. diikuti oleh Presiden Pertama Amerika Serikat George Washington adalah juga seorang Freemason. Dan Amerika Serikat adalah puncak keberhasilan Freemason/Illuminati untuk mewujudkan Pemerintahan dalam kendali Korporasi.

Zion kelompok Yahudi berhasil masuk dalam korporasi dan bahkan memguasai Korporasi dalam Freemason diawali dengan kerja sama antara Benyamin Franklin sang Founding Father AS juga Master pertama Freemason Amerika Serikat dengan dynasti Rothschild , walaupun akhirnya Benyamin Franklin sadar akan bahaya Yahudi di Amerika Serikat, semua sudah terlambat. Freemason memang berhasil di Amerika Serikat, dengan terpilihnya George Washington sebagai Presiden pertama Amerika Serikat. Kelompok illuminati dalam Freemason juga berhasil menerapkan Korporasi sebagai pengendali Pemerintahan di AS. tapi tanpa sadar bahwa korporasi yang seharusnya dimotori oleh Freemason ternyata telah dikendalikan oleh Zion Yahudi.

Disamping nama Rothschild berderet nama-nama Rockefeller, George Soros, Ralph Lauren (Polo), Levis Straus (Levi’s Jeans), Sergey Brin (Google) , Howard Schultz ( Starbuck’s) dan sederet panjang nama –nama Yahudi dalam korporasi.

Dari Microsoft, Dow Jones, Wall Street sampai Dunkin Donat.
Dari CNN, New York Times, Time sampai Washington Post
Hampir tidak ada yang terlewat korporasi di Negara Paman Sam semua dikuasai Yahudi. Kekhawatiran Benyamin Franklin sang Master Freemason pun terbukti.

Kembali pada Lady Gaga, simbol Freemason, simbol kebebasan , simbol peradaban baru yang menginginkan bebas tanpa batas melepaskan diri dari segala dogma termasuk yang ada dalam Agama, juga merupakan ujung tombak untuk menjajagi kemampuan Pimpinan Negeri ini terhadap cengkeraman kaum illuminati, dan sekaligus satu evaluasi apakah korporasi Internasional betul-betul telah berhasil menguasai Pemerintahan Negeri ini.

Penampilan Lady Gaga dalam salah satu konsernya

Keberhasilan manggung Lady Gaga sebagai ujung tombak Freemason, juga tolok ukur keberhasilan kaum Iluminati yang sekaligus keberhasilan Zion Yahudi yang mengendalikan korporasi.
Bila MUI tidak mengetahui hal ini, maka itu satu kebodohan , tapi bila MUI sebenarnya tahu hal ini tapi tidak bisa berbuat lain , selain menghalalkan Konser Lady Gaga karena tekanan Penguasa yang sudah menjadi tangan-tangan korporasi ( Istilah lain kita sebut Mafia ), atau apa lagi bila fatwa halal oleh MUI untuk konser Lady Gaga itu karena segepok uang , itu berarti kehancuran karakter Ulama Negeri ini. Yang akan diikuti oleh kehancuran karakter Umat Islam Negeri ini.

Lady Gaga

Kaum Illuminati dengan Yahudi yang menumpang didalamnya yang berupaya membangun peradaban Dunia Baru, akhirnya akan bertepuk tangan setelah runtuhnya tembok pertahanan MUI dalam rangkulan diplomasi Big Daddy dan membuktikan bahwa Big Daddy layak bergabung dalam korporasi Promotor Dunia yang dikendalikan oleh Zionis dalam membangun kebebasan berekspresi tanpa batas untuk menggulingkan peradaban luhur Bngsa ini.
Selamat jalan MUI.

pb: mattula_ada@live.com

Baca juga:

~ https://appwi.wordpress.com/2012/05/20/pesan-pesan-syetan-dalam-lagu-lady-gaga/

~ https://appwi.wordpress.com/2012/05/20/akhirnya-mui-halalkan-tonton-lady-gaga-bergembiralah-wahai-anak-monster/

9 Komentar to “Lady Gaga bukan Hanya Sekedar Tontonan (Selamat Jalan MUI)”

  1. Upaya untuk menunjukkan bahwa kita lebih suci dari yang lain atau lebih mengerti dari yang lain hendaknya kita tinggalkan. Karena kita bisa terperosok menjadi “Allah” baru yang berhak menghakimi orang lain. Dalam alam keterbukaan yang ditandai dengan jaman gadget ini, kita tidak bisa memakaikan ukuran kita pada pikiran orang lain. Ingat, hukum alamiah Newton : Aksi = – Reaksi …. makin besar aksi, makin negatif reaksi masyarakat.

    Kesalahan FPI dan kelompok-kelompok radikal lain adalah mengubah tontonan Lady Gaga yang tadinya hanya akan ditonton oleh 55.000 orang di Senayan, menjadi tontonan nasional yang ditonton di YouTube oleh jutaan anak muda Indonesia (termasuk Ibnu Dawam Azis) …. protes menjadi sangat kontra produktif. Seandainya pertunjukan dilarangpun, sudah tidak ada artinya lagi ….. pertunjukan di YouTube tetap jalan dengan membawa persepsi masing-masing penonton …. so what gitu lho!

    Padahal didiamkan saja seperti pertunjukan Beyonce, Katy Perry, dll yang juga seronok di Indonesia, lewat tanpa bekas ditelan lupa

  2. @Wendie: Sy pikir maksud Pak Dawam tdk dmikian! Maksudx a/ jika dibiarkn trus, maka ke depanx akan muncul lagi konser2 serupa yg merusak akhlak bangsa! Mk dr itu, sdh seharusx kita sbg bangsa yg beretika mnolak khadiran LG yg super seronok!

    • @Mattula Ada : Sekali lagi baca komen saya : Konser super seronok sudah berulang terjadi di Indonesia ; mulai dari konser Beyonce sampai Katy Perry … masalahnya yang tahu (yang nonton) cuma puluhan ribu pembeli tiket pertunjukan, lalu lupa … sekarang jadi lain, karena Lady Gaga ditonton oleh jutaan orang di YouTube tanpa dapat dikontrol lagi, makin merebak pro-kontra, makin memancing keingin-tahuan orang untuk melihat di YouTube (termasuk Ibnu Dawam Azis) …. coba dibiarkan, paling-paling yang nonton cuma 55.000 orang pembeli tiket dan jutaan orang lain tidak tahu menahu… lalu hilang ditelan lupa .

      Hal kedua yang penting adalah masalah etika yang begitu agung akan bergeser hanya karena sebuah tontonan? Alangkah naifnya wawasan dan kesadaran kita – anak kecil saja sudah dapat memilah mana yang baik dan mana yang buruk … kalau orang dewasa etikanya mudah terpengaruh, maka kesehatan jiwanya patut dipertanyakan …. Lady Gaga sudah melakukan tour ke banyak negara … lalu Jepang, Korea, RRC, Singapore, Filipina itu moralnya lebih jelek dari Indonesia ??? Waduh …

  3. @Wendie: Nah itu dia, konser Beyonce dan Katy Perry bisa jd merupkn penyebab promotor LG brani menggelar konser LG! Jadi mulai skrg konser2 yg menghadirkn bintang2 seronok sdh hrs dihentikn agar tak terulang kembali!

    Anda mengatakn anak kecil sj, sdh dpt membedakan mana yg baik dan buruk?? Kl dmikian mnrt Anda, mengapa anak kecil sampai dtik ini msh ada yg mrokok? Jmlh mrk saat ini naik 6x lipat slm 12 thn! Dan tahukah Anda bhw akibat video porno dan tontonan vulgar, ada diantara mrk yg mempraktekannya? Sedangkn bagi org dewasa, tak usah dipertanyakn lagi, sdh terlalu bnyk kasus asusila diakibatkn oleh tontonan yg vulgar dan seronok!!

    • @Mattula Ada : Jangan mensterilkan masyarakat dari pengaruh apapun – sebab massyarakat yang steril, begitu kena pengaruh sedikit saja, masyarakat itu akan “jatuh sakit” …. belajarlah dari masyarakat Jepang, Taiwan, Filipina, Singapore dll yang sudah didatangi Lady Gaga …seusai konser, masyarakatnya biasa-biasa saja tuh …..KETAHANAN MASYARAKAT HARUS DIBANGUN … tidak bisa dengan doktrin atau indoktrinasi atau ancaman atau menganggap “suci” diri sendiri

      Tentang merokok, kami sudah berjuang meminta fatwa MUI bahwa merokok itu haram, tapi yang keluar hanya fatwa haram merokok untuk ibu hamil dan balita ….sementara itu produsen rokok sudah merambah semua event kebudayaan, olah raga dan pemberian bea siswa (artinya sudah lama produsen rokok itu masuk sekolah dan kampus secara bebas)

      Tentang tontonan porno dan anak mempraktekkannya …. itu tanggung jawab orang tuanya … di luar negeri ada sekolah untuk orang tua (parenting school) bagaimana cara mendidik anak2 … di Indonesia, orang begitu mudah kawin dan beranak, mana tanggung jawab kepada anak yang dilahirkannya ??

      Untuk orang dewasa, kenapa bukan kasus korupsi dan gratifikasi yang anda angkat? Uang negara yang seharusnya untuk pembangunan infrastruktur (jalan raya, irigasi, ATC (air traffic control), dll) dan pelayanan kesejahteraan sosial (pendidikan dan kesehatan) dikorupsi habis …. tengoklah gaya hidup PNS di dekat anda

      Hat-hati … kasus Lady Gaga ini untuk pengalihan isu “keburukan” pemerintah, mulai dari pemberian grasi pada ratu narkoba : Schapelle Corby, sampai penjarahan APBN oleh kader-kader partai penguasa yang sekarang mulai terkuak (Kasus Wisma Atlet dengan Angelina Sondakh dan kasus Hambalang dengan Choel Mallarangeng (adik Menpora dan Dirut Fox Indonesia) …. baca buku Adnan Buyung Nasution (Mantan Wantimpres) yang baru diterbitkan Jumat kemarin

    • Aneh sekali ya, orang tidak ribut dengan hilangnya pelajaran BUDI PEKERTI di SD-SMP-SMA sejak era Soeharto, tetapi bisa lantang teriak masalah moral sambil terima suap, sogok, uang pelicin, tilep uang kantor, gampang terima hadiah (gratifikasi) dll … money politics (serangan fajar) itu beredar dalam pilkada…. bahkan pada konggres partai penguasa di Bandung itu …money politics itu kriminal, tapi dianggap biasa2 saja oleh kaum “moralis” ….

Tinggalkan komentar