Akhwat, Hati-hati dengan Jilbab mu!

by: Indra Sastrawat

Pekan lalu, istri saya menerima SMS dari kawannya yang mengabarkan kalau si xx kecelakaan, SMS bertanya apa polis asuransi yang diambil si xxx punya benefit kecelakaan. Karena hari libur kami tidak bisa mengecek detail polis asuransinya by system kecuali history pembayarannya saja. Iseng, istri saya bertanya penyebab kecelakaan itu, eh ternyata penyebabnya masalah yang kelihatan sepele tapi sangat vital yaitu karena jilbab.

Ceritanya si xxx (akhwat) berbocengan dengan seorang akhwat juga di jalan poros Makassar-Maros, si akhwat yang di bonceng tidak berhati-hati dengan jilbab besar yang dipakainya. Jilbab besarnya masuk ke terali ban (velg ban) sepeda motor, akibatnya dalam hitungan detik motor tiba-tiba berhenti mendadak dan kejadian kemudian bisa ditebak, keduanya jatuh ke jalanan. Beruntung saat insiden terjadi tidak ada kendaraan yang melindas keduanya. Yang membonceng pingsan dan ada luka robek di bagian wajah, yang di bonceng mengalami luka yang cukup parah mendapat sekitar belasan jahitan di jidatnya. Keduanya di bawa ke rumah sakit. Kejadian seperti ini sudah beberapa kali terjadi yang menimpa akhwat di kota Makassar.

Istri saya yang juga akhwat (memakai jilbab agak besar) sering memperingatkan kawan-kawannya para akhwat biker (istilah untuk jilbab yang biasa naik motor) untuk waspada dan memperhatikan letak jilbabnya. Saya tanya ke istri, apa kejadian ini sudah pernah terjadi ?? jawabnya sudah ada beberapa kasus kecelakaan jatuh dari sepeda motor gara-gara ‘teledor’ dengan jilbabnya.

Bahkan pernah ada kasus yang meninggal, dimana jilbabnya masuk kedalam/tersangkut di terali ban terus cadarnya ketarik dan mencekik si akhwat yang sedang di bonceng, jatuh dan tercekik dan maut pun menjemput. Saat kejadian yang membonceng malah tidak tahu yang diboncengnya terjatuh, nati setelah beberapa puluh meter baru dia tersadar. Celakanya keluarga korban malah menuntut si pembonceng karena menyebabkan kematian keluarganya.

Ini peringatan khususnya bagi akhwat bikers untuk lebih waspada dalam berkendaraan. Mematuhi syariat agama memang utama tapi jangan lupa bahwa keselamatan diri dan orang lain juga penting. Saya sering mendapati jilbabers terutama jilbab besar yang ketika berkendara sepeda motor jilbabnya ‘terbang’ dan bisa masuk tersangkut/terlilit di terali (velg) motor atau bisa tersangkut di kendaraan lain.

Istri saya juga pernah mengalami kejadian yang hampir tragis tapi bukan jilbab melainkan rok yang masuk kedalam terali, ketika itu dia masih kuliah (belum jadi istri saya) dibonceng sama temannya. Saat motor jalan dia merasakan ada kejanggalan, pelan-pelan roknya seperti ketarik, sadar berbahaya dia minta berhenti. Kondisinya rok tersebut telah masuk kedalam terali ban, mau tidak mau harus di gunting. Untunglah ada yang baik hati memberinya sarung untuk menutupi sebagian tubuhnya yang ditinggal oleh rok tadi.

Sekedar info, di kota Makassar memang banyak di jumpai akhwat yang naik motor baik sendiri atau berdua. Bahaya lainnya yang bisa mengintip jilbab di jalan raya adalah seringkali jilbab menutupi lampu weser, sehingga pengendara lain tidak bisa melihat lampu weser tersebut. Lampu weser penting untuk mengetahui si pengendara motor mau belok kearah mana atau tidak. Kasus seperti ini pernah terjadi dimana si pengendara tertabrak gara-gara lampu wesernya tertutupi oleh jilbab, tas, dll.

Alangkah bijak jika yang di bonceng juga perlu berhati-hati, terutama demi safety memperhatikan letak jilbabnya. Waspada tentu tidak harus melanggar syariat agama. Memang kadang ada akhwat yang “egois” sendiri dengan jilbabnya, merasa kalau merapatkan sedikit jilbabnya lekuk tubuhnya bisa kelihatan yang artinya berdosa. Padahal lebih berdosa lagi jika anda mengetahui tindakan tidak hati-hati tersebut bisa membahayakan nyawa saudara anda tetapi anda cuek atau tidak peduli. Sekali lagi mari bersyariat tapi jangan lupakan safety.

Sampai artikel ini saya tulis, rekan istri saya yang kecelakaan pekan lalu sedang mengurus berkas kelengkapan administrasinya di rumah sakit, dia sudah di izinkan pulang untuk rawat jalan. Sedang yang di bonceng yang mengalami luka cukup parah, saya belum tahu kabarnya. Nasib baik karena rekan istri tersebut masih sempat mengambil benefit cash plan saat mengajukan asuransi investasinya. Tulisan ini bukan untuk menjustice bahwa jilbab besar tidak safety, tapi sebaliknya tulisan ini lebih sebagai bahan renungan untuk kita semua termasuk untuk keluarga agar tetap aman saat berkendaraan. Ingat selalu safety riding.

wb: indrasastrawat@yahoo.co.id

Tinggalkan komentar